Upaya mengembalikan kejayaan komoditas karet di Kalbar
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya ingin mengembalikan kejayaan produksi komoditas karet karena hingga saat ini komoditas tersebut masih menjadi satu di antara yang diusaha petani dan menjadi sumber pendapatan masyarakat.
"Komoditas karet pernah menjadi primadona bagi masyarakat. Namun, seiring waktu mulai berpindah dan bahkan cenderung turun sehingga dari sisi hilirnya juga berpengaruh,"kata Kepala Kalbar Heronimus Hero di Pontianak saat membuka acara bussines matching pelaku usaha perkebunan komoditas karet Disbunnak Kalbar 2023 di Hotel Mercure 26 - 27 Juli 2023.
Menurutnya, dengan temu bisnis antara petani atau kelompok tani dengan pelaku usaha bisa menjadi langkah awal meningkatkan kembali produksi karet di Kalbar. Diharapkan dengan pertemuan tersebut bisa menghasilkan komitmen terutama terkait harga karet. Dengan demikian, bisa menjadi prospek bagi petani dan terdorong kembali untuk menanam karet.
"Pemerintah tentu berupaya, kita hadirkan program-program di perkebunan dan dorong kembali mulai dari bibit karet, fasilitas perawatan pascapanen dan lain sebagainya seperti saat ini kita jembatani melalui pertemuan bisnis," kata dia.
Ia mengatakan bahwa perlunya mengembalikan kejayaan komoditas karet agar petani tidak tergantung pada satu komoditas perkebunan. Jika tergantung pada satu jenis tanaman perkebunan maka akan langsung terdampak apabila harga komoditas sedang anjlok.
"Karet tetap dimaksimalkan dan jenis lainnya yang potensial seperti kopi, kelapa, kakao, sawit dan lainnya juga harus demikian. Sehingga kalau ada yang turun tidak berpengaruh signifikan pada ekonomi petani," papar dia.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama tentang karet adalah tata niaganya yang panjang, sehingga tidak efisiensi. Dengan panjangnya rantai pasar membuat harga yang didapat petani lebih rendah.
Untuk total luas areal karet di Kalbar sekitar 500 ribu hektare dan penduduk yang terlibat dalam komoditas karet sebanyak 313.000 KK atau sekitar 1,25 juta jiwa.