UNAIR dukung peternakan terintegrasi sawit yang digalakkan di Kalbar
Universitas Airlangga (UNIAR) khususnya dari Fakultas Kedokteran Hewan mendukung program peternakan terintegrasi sapi sawit atau dikenal Sistem Integrasi Sawit Sapi (Siska) di Kalbar.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UNAIR Dr. Nanik Hidayatik mengatakan luasnya perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalbar memberikan peluang yang besar untuk peningkatan populasi ternak sapi.
"Kami tertarik akan hal itu terutama dalam mendukung program pengembangan dan peningkatan produksi peternakan sapi yang terintegrasi sawit di Kalbar yang saat ini sedang gencar dilakukan," katanya.
Ia mengatakan dengan potensi yang ada pihaknya menghadirkan pelatihan pengolahan pakan ternak dan penanganan gangguan reproduksi di daerah peternakan sapi terintegrasi kelapa sawit di Kalbar.
Materi yang diberikan yaitu penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan berupa silase, Urea molases blok atau UMB dan penanganan gangguan reproduksi. Beberapa gangguan reproduksi dapat terjadi karena kurangnya asupan nutrisi pada ternak. Misalnya hipofungsi ovarium. Pakan perlu mengandung gizi yang mencukupi untuk kebutuhan hidup dan produksi suatu ternak. Seekor sapi membutuhkan pakan hijauan sekitar 10 persen dari beratnya.
"Untuk lokasinya kami bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar memilih Desa Tonang, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak. Untuk pelaksanaan pelatihan Jumat-Sabtu, 21-22 Juli 2023," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar Heronimus Hero menyambut baik PKM Universitas Airlangga yang ikut memberikan perhatian program integrasi sawit sapi.
Menurutnya, pelatihan pengolahan pakan dan penanganan masalah reproduksi sapi sangat penting.
"Ini tentu dibutuhkan peternak termasuk dalam program integrasi sawit sapi di Landak," kata dia.
Ia mengatakan potensi pengembangan program sistem integrasi sawit sapi di Kalbar mencapai 2,9 juta ekor sapi. Berdasarkan hasil analisis tim penyusun peta jalan, potensi daya dukung lahan untuk integrasi dengan kriteria sesuai dan sangat sesuai seluas 2.156.406 hektare. Hal itu dapat menampung hingga 2,9 juta ekor sapi baik yang dipelihara dengan pola ekstensif, intensif, maupun semi intensif.
"Nah, apabila provinsi menargetkan populasi 500 ribu ekor sapi potong di 2032, maka hanya 25 persen lahan kebun sawit yang diperlukan untuk menjadi tempat yang layak bagi berkembangnya sapi di Kalbar,"jelasnya.