Pre Implemtasi Program Community African Swine Fever di Kalbar
Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan, Kesehatan Hewan dan FAO ECTAD Indonesia dan Disbunnak Provinsi Kalbar mengadakan Pertemuan Pre Implemtasi Program CABI (Community African Swine Fever /ASF Biosecurity Intervension) dalam rangka pemulihan dampak penyakit di Kalbar, Selasa (24/10/2023) di Ruang Rapat Disbunnak Kalbar.
Kepala Disbunnak Kalbar Heronimus Hero mengatakan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pengenalan dan advokasi program CABI di Kalbar pada 6 September 2023 lalu yang salah satu hasilnya menetapkan Kabupaten Landak dan Kota Pontianak sebagai target lokasi percontohan (Pilot Project) Program CABI di Indonesia.
“Penyakit ASF yang terjadi di Kalbar mempunyai dampak yang besar terhadap ketersedian dan harga daging di Kalbar,” jelas dia
Ia menambahkan akibat ASF Kalbarrat yang sebelumnya merupakan salah satu penghasil ternak babi di Indonesia berubah menjadi importir yang harus mendatangkan pasokan ternak dari luar provinsi.
“Selain itu juga kenaikan harga yang tinggi menyebabkan daging babi menjadi penyumbang inflasi di Kalbar,” jelas dia.
Menurutnya, atas persoalan yang tersebut perlu ada upaya membangkitkan kembali minat beternak babi di kalangan masyarakat dan salah satunya melalui Program CABI. Program tersebut diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi penyakit ASF dan pola pengembangan ternak babi ke depan di Kalbar.
Untuk rangkaian dari kegiatan Pre Imlementasi Program CABI selanjutnya Tim yang terdiri dari Direktorat Keswan, FAO, BVet Banjarbaru, Disbunak Prov Kalbar akan melakukan pengumpulan data awal dilokasi percontohan peternak babi yaitu di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak dan pada Kamis 26 Oktober 2023 Tim akan menuju ke lokasi percontohan kedua di Desa Amboyo Inti , Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Selanjutnya pada Jumat, akan dilakukan pertemuan Tim untuk membahas asil pengumpulan data yang telah dilakukan.