Pontianak dan Landak jadi daerah contoh pemulihan dari virus ASF

Kota Pontianak dan Kabupaten Landak menjadi daerah contoh di Kalbar dalam pemulihan dari virus African Swine Fever (ASF) oleh Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan, Kesehatan Hewan dan FAO ECTAD Indonesia serta Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar.

Kadisbunnak Kalbar, Heronimus Hero pemulihan dampak penyakit ASF di Kalbar tersebut melalui program Program CABI atau Community African Swine Fever /ASF Biosecurity Intervension.

"Saat ini sejumlah langkah telah berjalan. Program Cabi diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi penyakit ASF dan pola pengembangan ternak babi ke depan di Kalbar," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa akibat ASF, Kalbar yang sebelumnya merupakan salah satu penghasil ternak babi di Indonesia berubah menjadi daerah yang harus mendatangkan pasokan ternak dari luar provinsi. 

"Selain itu juga karena ASF kenaikan harga yang tinggi menyebabkan daging babi menjadi penyumbang inflasi di Kalbar. Penyakit ASF yang terjadi di Kalbar mempunyai dampak yang besar terhadap ketersediaan dan harga daging di Kalbar,” papar dia.

Menurutnya atas persoalan yang ada perlu upaya membangkitkan kembali minat beternak babi di kalangan masyarakat dan salah satunya melalui Program CABI.

"Dengan program CABI bagaimana Kalbar kembali bisa memasok sendiri kebutuhan babi sebagaimana seperti sebelumnya," ungkap dia.

Saat ini harga daging babi di Kalbar Rp130.000/kg di tingkat konsumen. Sebelum kasus ASF harganya hanya Rp80.000- Rp90.000/kg 

"Sejauh ini untuk ternak babi didatangkan dari Bali, Sumut dan Jatim. Kebutuhan daging babi per kepala keluarga per tahun 1,06 kg," papar dia.

Terkiat kasus ASF di Kalbar sampai ke Kalbar yaitu di Kabupaten Kapuas Hulu pada September 2021 dan Kabupaten Sintang Oktober 2021. Kejadian di Kapuas Hulu diawali dengan adanya laporan kematian babi hutan oleh masyarakat yang berburu babi hutan di daerah hutan Desa Datah Dian Kecamatan Putussibau Utara. Desa Datah Dian bagian utara dan hulu sungai di desa berbatasan langsung dengan Sarawak.