MOKKALITA sebuah inovasi menghadapi diberlakukannya EUDR untuk karet berkelanjutan di Kalimantan Barat
Produk karet dari Kalimantan Barat masih mengandalkan pasar global sebagai tujuan eksportnya karena pasar dalam negeri hanya mampu menyerap maksimum 20% dari produksi nasional. Namun, diberlakukannya Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) akan memberikan dampak signifikan bagi petani karet kita. Waktu implementasi aturan ini sudah sedemikian dekat, secara normatif akan dimulai pada 1 Januri 2025. Disamping syarat bebas deforestasi, memenuhi legalitas negara asal, produk karet juga harus jelas ketelusurannya dan dapat dilacak balik ke kebun asal. Ketiga persyaratani ini harus terpenuhi oleh industri karet.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menyikapi kebijakan ini adalah melaksanakan traceability atau ketelusuran yang melacak seluruh rantai pasok produk karet dari sumber bahan mentah hingga produk akhir. Ini mencakup informasi tentang asal usul karet, proses produksi, dan distribusinya.
Traceability bertujuan untuk memastikan bahwa produk karet yang diimpor ke Uni Eropa tidak berkontribusi terhadap deforestasi atau degradasi hutan. Pelaksanaan ketelusuran menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Mulai dari infrastruktur teknologi yang belum memadai di banyak daerah penghasil karet, sehingga menghambat implementasi sistem pelacakan yang efektif dan efisien. Selain itu, banyak petani karet yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam penggunaan teknologi dan pencatatan yang diperlukan untuk memastikan ketelusuran yang akurat.
Keterbatasan akses terhadap sistem sertifikasi dan verifikasi independen juga menjadi kendala, karena proses ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan seringkali sulit dijangkau oleh petani kecil. Di sisi lain, rantai pasok karet yang panjang dan kompleks menyulitkan pelacakan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. Untuk itu, dibutukan standar model ketelusuran untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan dalam rantai pasok produk karet dapat bekerja sama secara efektif untuk memenuhi ekspektasi pasar.
Menyikapi hal tersebut, Model Ketelusuran Karet di Kalimantan Barat (MOKKALITA) untuk pengembangan karet rakyat berkelanjutan, hadir sebagai sebuah inovasi yang memberikan terobosan bagi semua pihak dalam upaya mendorong kesiapan petani dan stake holder lainnya menghadapi EUDR.
Selain disiapkan untuk melakukan pendataan petani-petani karet dengan pendekatan model ketelusurannya, yang tidak kalah penting dari inovasi ini adalah mendorong terbentuknya regulasi dan kebijakan di daerah untuk percepatan pelaksanaannya..
MOKKALITA ini diharapkan dapat memberikan manaat bagi petani karet dan indutri karet di Kalimantan Barat, sehingga mampu mendorong terwujudnya perekonomian yang tumbuh, inklusif dan berkelanjutan dengan meningkatnya produktivitas sektor unggulan, dalam hal ini komoditi karet, sesuai dengan tujuan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Barat yang tertuang dalam Rencana Aksi Daerah Tahun 2024 – 2026.
Ditulis dan disusun oleh : Ria Utami J, S.Hut, M. Si.
(Inovasi ini diajukan sebagai Aksi Perubahan Organisasi pada Diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator Tahun 2024 oleh Ria Utami J, S Hut, M. Si, Analis Prasarana Sarana Pertanian Madya Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat). Inovasi tersebut disampaikan dalam pertemuan Tim Efektif Rancangan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi, Rabu (23 Juli 2024) di Kantor Disbunnak Provinsi Kalbar.